Jl. Raya Serpong KM. 7 Perumahan Bukit Serpong Mas BV-315 Telp +62 (21) 29445682
Home
Contact

Article

Jumat , 24 Jul 2020 09:45:10

8 Penyebab Sakit Gigi Selain Gigi Berlubang

 Sakit gigi, adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia. Hampir semua orang pernah mengalami sakit gigi setidaknya sekali seumur hidup. Meski begitu, penyebab sakit gigi masing-masing orang bisa berbeda dan mungkin tidak pernah disadari sebelumnya.

Penyebab sakit gigi yang umum terjadi

Sakit yang dirasakan pada tubuh Anda pasti terasa tidak nyaman. Termasuk ketika Anda mengalami sakit gigi. Sakit gigi adalah tanda bahwa ada masalah di bagian gigi atau gusi. Masalah atau kerusakan tersebutnya sebaiknya tidak diabaikan sebelum menjadi lebih buruk.

Bisa dikatakan, adanya kerusakan gigi menjadi penyebab umum terjadinya sakit gigi. Apabila tidak segera diobati maka akan terjadi abses yang berkembang sehingga terjadi infeksi.

Selain itu, penyebab umum lainnya adalah ketika gigi terimpaksi atau ada masalah pada gigi bungsu. Masalah tersebut adalah jaringan gigi bungsu yang tersangkut dan tidak bisa tumbuh dengan seharusnya.

Penyebab sakit gigi yang paling sering dikeluhkan

Gigi berlubang adalah penyebab sakit gigi yang paling umum. Selain bikin gigi cenat-cenut, gigi berlubang juga bikin susah konsentrasi, makan, dan tidur. Repot, deh!

Nah, berikut adalah berbagai penyebab sakit gigi lainnya sekaligus apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.

1. Gigi sensitif

gigi berlubang penyebab sakit gigi

Jika gigi senat-senut tajam setiap habis makan dan minum yang panas atau dingin, tandanya Anda punya gigi sensitif. Kondisi ini bisa menjadi penyebab sakit gigi Anda.

Gigi bisa sensitif karena resesi gusi (garis gusi turun hingga memperlihatkan akar gigi) atau penipisan enamel gigi. Perawatan gigi, seperti cabut gigi maupun pemasangan kawat gigi atau gigi palsu, juga dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif.

Cara mengatasinya:

Sampai tiba waktunya berobat ke dokter gigi, jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut di rumah dengan sikat gigi dua kali sehari. Gunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.

Alternatifnya, Anda juga bisa minum obat sakit gigi dan mengoleskan pasta gigi khusus sensitif langsung di area gigi yang sakit. Pijat ringan selama sekitar 10 menit. Ulangi mengoleskan pasta gigi ini jika diperlukan.

Obat sakit gigi tersedia di toko obat tanpa perlu resep dokter. Namun sebelum minum obat, pastikan Anda sudah membaca aturan pakainya dengan teliti untuk menghindari efek samping dan overdosis obat.

2. Kebiasaan menggeretakkan gigi

bruxism gemeretak gigi penyebab sakit gigi

Kebiasaan menggeretakkan gigi dapat merusak saraf dalam mulut, yang akhirnya menjadi penyebab Anda mengalami sakit gigi. Apalagi jika belakangan Anda sering mengeluh nyeri tumpul di belakang kepala atau rahang.

Gigi juga terasa lebih sensitif, berubah warna jadi agak kusam, hingga permukaan teratasnya rata dan licin akibat kebiasaan ini.

Namun, kebanyakan orang tidak sadar mereka sudah lama melakukan hal ini, terutama saat tidur. Sementara bagi yang lain, mereka sadar betul terbiasa melakukannya saat sedang stres, tegang, atau cemas.

Cara mengatasinya:

Sampai saat ini tidak ada obat yang bisa membantu Anda untuk berhenti menggeretakkan gigi. Namun, ada baiknya segera ubah kebiasaan buruk ini untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih parah.

Anda juga bisa konsultasi ke dokter mengenai cara perawatan gigi yang tepat. Dokter gigi mungkin dapat menganjurkan Anda memakai retainer (behel lepasan) selama tidur untuk menghentikan Anda menggeretakkan gigi tanpa sadar.

Selain itu, kebiasaan buruk ini seringkali dipicu oleh stres yang terpendam dalam diri. Maka usahakanlah untuk mengatasi stres harian dengan cara yang baik.

3. Tumbuh gigi bungsu

operasi gigi geraham bungsu

Bagi beberapa orang, tumbuhnya gigi bungsu adalah penyebab utama dari sakit gigi yang mereka alami. Ini karena gigi bungsu sering tumbuh dalam posisi miring hingga mendorong gigi geraham yang sudah ada, atau tumbuh berdesakan di tempat yang terlalu ramai.

Sakitnya bisa berupa nyeri berdenyut tajam tiba-tiba, yang berlangsung sebentar atau lanjut berhari-hari. Tak jarang, gigi bungsu yang tumbuh juga bisa sampai menyebabkan sakit kepala hebat dan nyeri rahang.

Cara mengatasinya:

Mencabut gigi bungsu adalah tindakan yang aman dan paling umum disarankan oleh dokter gigi. Oleh sebab itu, jika keluhan sakit gigi Anda terus menjadi-jadi, buat janji dengan dokter gigi sesegera mungkin.

Sementara menunggu janji cabut gigi, Anda dapat meredam rasa sakitnya dengan berkumur air garam atau minum obat penghilang nyeri yang banyak dijual bebas di toko obat.

4. Karies gigi

penyebab sakit gigi

Karies gigi alias pembusukan gigi adalah penyebab sakit gigi yang paling umum ditemui. Pada tahap awal, pembusukan pada lapisan terluar gigi (enamel) biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun seiring pembusukan menggerogoti lapisan bagian dalam gigi (dentin dan email), gigi akan mengeropos hingga membentuk lubang. 

Pada stadium lanjut, pembusukan dapat menyerap lapisan terdalam gigi (pulp) yang memunculkan infeksi dengan rasa sakit intens yang tajam. Infeksi gigi ini dapat menyebabkan pembentukan abses (benjlan bernanah) di bawah akar gigi dan kematian gigi.

Tidak pernah terobati, infeksi gigi dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan gigi lebih lanjut seperti penyakit gusi.

Karies gigi lebih sering dialami anak-anak karena kebiasaan mereka makan makanan manis atau jarang menyikat gigi. Kerusakan gigi akibat karies semasa kecil sangat mungkin berlanjut hingga usia dewasa.

Cara mengatasinya:

Penting untuk memeriksakan karies ke dokter gigi secepat mungkin agar segera ditangani. Semakin cepat karies gigi diperbaiki, maka risiko terjadinya kerusakan gigi yang parah bisa diminimalisir.

Tambal gigi adalah pilihan perawatan yang utama apabila pembusukan telah mengikis enamel. Selain itu, dokter gigi juga dapat menyarankan cabut gigi, pemasangan crown gigi, atau perawatan saluran akar gigi (root canal treatment) jika kerusakannya sudah sangat parah.

Kunci utama mencegah terjadinya karies gigi adalah selalu pastikan Anda rajin sikat gigi setiap pagi dan malam sebelum tidur. Tak hanya sikat gigi, rutin juga lakukan flossing gigi untuk menghilangkan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.

5. Tambalan gigi lepas

tambal gigi

Ketika tambalan gigi Anda melonggar, patah, retak, atau lepas, rasa sakit akibat gigi bolong bisa kembali setiap makan atau minum. Nyerinya dapat berupa rasa sakit tajam yang timbul-tenggelam atau senat-senut saat menggigit area tersebut. 

Anda juga mungkin merasa bahwa gigi yang sakit tersebut menjadi sangat sensitif.

Cara mengatasinya:

Jika penyebab sakit gigi benar karena tambalan yang lepas atau longgar, sat-satunya cara adalah pergi ke dokter gigi untuk ditambal kembali.

Sementara menunggu jadwal tambal gigi, redakan sakit dengan berkumur air garam atau minum obat sakit gigi yang dibeli di warung dekat rumah.

6. Penyakit gusi

berkumur pakai mouthwash

Penyakit gusi (gingivitis) juga merupakan salah satu penyebab sakit gigi yang paling umum. Kondisi ini dapat disebabkan karena penumpukan plak gigi di sekitar gusi.

Peradangan akibat bakteri dalam plak bisa mengakibatkan gusi merah membengkak yang terasa amat sakit, hingga mungkin berdarah.

Jika gingivitis tidak ditangani dengan benar, penyakit gusi ini lama-lama bisa menyebabkan penggumpalan nanah (abses) yang membuat Anda memiliki bau mulut kronis. Dalam dunia kedokteran gigi, kondisi ini disebut dengan periodontitis.

Periodontitis kemudian merusak jaringan lunak dan tulang yang mendukung gigi Anda. Gusi Anda mulai surut dan gigi dapat melonggar sehingga perlu dicabut. Setelah gusi Anda surut, gusi tidak akan tumbuh kembali.

Infeksi ini dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan gigi lebih lanjut. Bahkan, bisa menjalar hingga bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian. Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik.

Cara mengatasinya:

Penyakit dan infeksi gusi hanya bisa ditangani tuntas oleh dokter gigi. Anda harus rutin periksa ke dokter gigi untuk memantau kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh. Jika Anda punya masalah gigi tertentu, dokter gigi dapat menanganinya lebih awal.

7. Gigi patah atau retak

penyebab gusi bengkak

Kadang, Anda mungkin sudah telanjur sakit gigi tapi tidak jelas apa penyebabnya. Tidak ada gigi yang bolong atau nyeri di gusi sedikit pun.

Sakit gigi dengan nyeri tumpul tanpa alasan jelas dapat menandakan gigi Anda retak atau patah. Patahannya mungkin terlalu kecil untuk dapat dilihat oleh mata telanjang sehingga tidak pernah diketahui.

Ketika retakannya parah, saraf di dalam atau bawah gigi bisa terkena hingga barulah menyebabkan rasa ngilu yang menyakitkan sehingga menjadi penyebab sakit gigi.

Keretakan gigi mungkin terjadi karena kebiasaan mengunyah yang buruk, menggeretakkan gigi, cedera gigi, melemahnya gigi karena tambalan besar, dan sebagainya. Terlebih, retakan tersebut bisa jadi tempat persembunyian bagi bakteri untuk kerusakan dan masalah gigi lebih lanjut.

Cara mengatasinya:

Gigi yang retak atau patah dapat diobati dengan berkonsultasi ke dokter gigi. Dokter gigi akan memeriksa lokasi gigi yang patah sambil mengevaluasi penyebab yang mendasarinya.

Selain pemeriksaan fisik, Anda mungkin membutuhkan tes pendukung lainnya. Jika penyebabnya sudah diketahui secara pasti, barulah dokter gigi dapat menentukan pengobatan yang tepat bagi Anda.

8. Penyebab sakit gigi yang lebih jarang

penyakit kanker sinus adalah

Jika Anda baru-baru ini mengalami cedera pada persendian temporomandibular (sendi penyambung rahang dan tengkorak kepala), Anda mungkin dapat merasakan rasa sakit tumpul dan menekan pada area gigi.

Trauma rahang ini juga bisa disebabkan oleh kebiasaan menggeretakkan gigi, arthritis, atau kanker mulut yang memengaruhi rahang.

Ada satu lagi penyebab sakit gigi yang kurang umum, namun juga sama pentingnya untuk diketahui, yaitu sinusitis. Sinusitis bisa menyebabkan sakit gigi karena gigi belakang di rahang atas berbagi saraf yang sama dengan rongga sinus.

Akibatnya, rasa sakit di sinus bisa hadir disebabkan oleh sakit gigi, atau sebaliknya sinus menyebabkan sakit gigi. Sakit gigi akibat sinus biasanya disertai atau didahului oleh hidung yang tersumbat, dan nyeri di sekitar rongga hidung.

Cara mengatasinya:

Sinusitis ringan mungkin masih bisa Anda atasi sendiri di rumah dengan berbagai cara, termasuk dengan pakai obat minum atau semprotan hidung.

Rutin periksa ke dokter untuk menghindari penyebab sakit gigi

dokter gigi

Rajin sikat gigi dua kali sehari adalah salah satu cara efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut Anda seoptimal mungkin. Namun, penting juga untuk rutin periksa ke dokter gigi untuk mencegah terjadinya penyebab sakit gigi.

Dokter gigi dapat memantau kesehatan gigi dan mulut Anda secara menyeluruh. Maka jika sewaktu-waktu gigi Anda sakit, dokter dapat cepat menemukan akar penyebab masalahnya dan lebih cepat  juga untuk mengobatinya.

Dengan begitu, risiko Anda mengalami kerusakan gigi yang lebih parah dapat diminimalisir.

Idealnya, rutin periksakan kesehatan gigi dan mulut di dokter setiap 6 bulan sekali. Tak hanya untuk orang dewasa, anjuran kontrok ke dokter gigi per 6 bulan sekali juga berlaku untuk anak-anak.

Semakin dini rutin kontrol dan merawat gigi dengan baik, maka kesehatan mulut serta gigi Anda akan makin terjaga..

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/penyebab-sakit-gigi/


©2018 www.grahamaya.com, All Right Reserved