Jl. Raya Serpong KM. 7 Perumahan Bukit Serpong Mas BV-315 Telp +62 (21) 29445682
Home
Contact

Article

Selasa , 17 Mei 2022 11:35:09

Penyebab Gusi Bernanah yang Perlu Anda Waspadai

Nanah merupakan reaksi normal dan alami tubuh Anda terhadap infeksi. Saat gusi tampak bernanah, kondisi ini sering kali berkaitan dengan abses gigi dan tidak boleh disepelekan.

Selain membuat nyeri tak karuan, kemunculan kantong nanah pada gusi dapat menyebabkan infeksi yang parah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab gusi bernanah untuk mencegah terjadinya komplikasi serius pada area gigi dan mulut Anda.

Beragam penyebab gusi bernanah

Nanah merupakan cairan berwarna putih kekuningan, kuning kecoklatan atau kehijauan yang mengandung protein, sel darah putih, bakteri, dan jaringan mati.

Kemunculan benjolan nanah di dalam jaringan gusi disebut abses periodontal. Gusi bernanah terjadi akibat infeksi bakteri dalam gusi atau di dalam ruang antara gusi dan gigi.

Ada sejumlah kondisi yang membuat bakteri masuk ke dalam mulut dan menjadi penyebab gusi bernanah. Berikut ini beberapa contohnya.

1. Oral fistula

Oral fistula merupakan rongga atau saluran abnormal yang terbentuk di sekitar atau di dalam jaringan gigi. Kondisi ini menyebabkan gigi berlubang dan mengalami peradangan.

Bila gigi Anda berlubang, bakteri dan sisa-sisa makanan dapat masuk ke dalam akar gigi. Alhasil, terjadilah peradangan di sekitar akar gigi dan gusi. Kuman dan bakteri dalam lubang gigi tersebutlah yang menjadi penyebab gusi bernanah.

Infeksi di dalam gusi dapat cepat menyebar karena letaknya berdekatan dengan pembuluh darah. Bila tidak segera ditangani, kantong nanah dapat meluas ke jaringan mulut dan bahkan menyebabkan infeksi pada tulang sekitar wajah.

2. Karies gigi

Penyebab gusi bernanah yang paling umum ialah gigi busuk (karies) yang tidak diobati. Pembentukan karies gigi biasanya terjadi sebelum gigi menjadi berlubang.

Bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam yang dapat mengikis lapisan gigi. Lapisan gigi yang terus terkikis ini lama-lama dapat menyebabkan rongga atau lubang.

Bila rongga pada lapisan terluar gigi (email) masih berukuran kecil, Anda mungkin tidak akan merasakan nyeri yang berarti. Namun, rasa sakit intens bisa muncul bila rongga makin membesar dan pembusukan sudah menjalar sampai lapisan terdalam gigi (dentin).

Selain menyebabkan nyeri dan pembengkakan gusi, infeksi dari pembusukan gigi dapat menyebar ke area sekitar gusi. Akibatnya, penumpukan nanah pada jaringan gusi dan di bawah akar gigi sangat mungkin terjadi.

Dalam kasus yang serius, infeksi akibat gigi busuk juga dapat menyebabkan kematian jaringan gigi.

3. Penyakit gusi

Penyakit gusi disebabkan oleh penumpukan plak gigi di sekitar gusi. Plak merupakan lapisan lengket yang terdiri dari bakteri dan sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi.

Ketika plak dibiarkan terus menumpuk, peradangan dapat terjadi. Peradangan yang disebabkan bakteri dalam plak gigi bisa terasa menyakitkan dan mengakibatkan gusi membengkak, merah, dan berdarah.

Hal ini juga dapat menyebabkan pembusukan gigi dan membuat gusi jadi lebih sensitif dari biasanya. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan gingivitis.

Jika gingivitis tidak diobati, penyakit gusi yang lebih serius bisa menyebabkan gusi bernanah atau abses gusi. Abses gusi juga dapat terjadi karena pembentukan kantong periodontal yang terlalu dalam.

Kantong periodontal merupakan ruang yang terbentuk di sekitar gigi akibat penyakit gusi. Kantong ini dapat dipenuhi oleh bakteri yang menyebabkan pembentukan nanah pada jaringan gusi.

Kondisi ini juga akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri gigi dan menyebabkan bau mulut kronis.

4. Daya tahan tubuh yang lemah

Sistem imun yang lemah ternyata juga dapat menjadi penyebab gusi Anda bernanah.

Ketika sistem kekebalan tubuh lemah, tubuh tidak dapat melawan bakteri penyebab infeksi. Akibatnya, Anda akan lebih rentan terkena berbagai infeksi, termasuk yang terjadi dalam mulut.

Kondisi ini dapat diperparah bila Anda sendiri jarang sikat gigi dan tidak merawat kesehatan gigi dengan baik. Mulut yang kotor memungkinkan bakteri penyebab penyakit untuk berkembang biak lebih banyak.

Pertumbuhan bakteri yang berlebihan dapat membuat gusi Anda meradang dan membengkak. Bila dibiarkan terus-terusan, kantong nanah pada gusi dapat muncul.

Hal-hal yang meningkatkan risiko gusi bernanah

Di samping berbagai kondisi di atas, Anda juga perlu mewaspadai beberapa hal yang akan meningkatkan risiko gusi bernanah. Untuk itu, sebisa mungkin hindarilah beberapa hal ini.

1. Jarang sikat gigi

Anda jarang atau bahkan malas menyikat gigi? Bisa jadi hal inilah yang menyebabkan gusi Anda bernanah.

Sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi atau di permukaan gigi yang tidak dibersihkan dengan baik dapat membentuk plak. Pada intinya, kebersihan gigi yang buruk membuat lapisan plak semakin cepat menebal dan mengeras.

Seiring waktu, plak yang dibiarkan menumpuk dapat memicu peradangan pada gusi dan menjadi penyebab gusi bernanah.

2. Cara sikat gigi yang salah

Coba teliti lagi, sudah benarkah cara Anda menyikat gigi? Teknik menyikat gigi yang salah juga bisa menjadi faktor penyebab gusi bernanah, lho!

Apalagi jika Anda menyikat gigi dengan sekuat tenaga. Selain tidak efektif, menyikat gigi terlalu keras justru dapat menyebabkan gusi berdarah.

Hal yang sama juga terjadi bila Anda terlalu buru-buru atau justru terlalu kencang menarik-ulur benang ketika flossing. Benar sekali, cara flossing yang salah dapat menjadi penyebab gusi Anda luka dan berdarah.

3. Merokok

Center for Diseases Control and prevention (CDC) mengatakan perokok aktif dua kali lebih berisiko mengalami penyakit gusi (periodontitis) ketimbang nonperokok.

Pada prinsipnya, semakin banyak rokok yang diisap setiap hari, semakin besar pula risiko Anda mengalami penyakit gusi. Apalagi bila kebiasaan ini sudah Anda lakukan sejak dulu.

Kandungan bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam rokok dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat di dalam mulut. Nah, hal inilah yang membuat Anda lebih mudah terkena infeksi sehingga menyebabkan gusi meradang, bengkak, dan pada akhirnya bernanah.

Komplikasi gusi bernanah

Gusi bernanah dapat menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahankan. Selain itu, gusi Anda juga akan menjadi kemerahan dan mengalami pembengkakan.

Bila kantong nanah pecah, Anda dapat merasakan sensasi tidak enak di dalam mulut. Aroma mulut Anda juga akan terasa menyengat seperti berbau busuk.

Kantong nanah yang tidak mengering memungkinkan bakteri untuk menyebar ke jaringan mulut lainnya. Jika pada saat itu sistem kekebalan tubuh Anda sedang lemah, risiko penularan infeksi ke organ-organ lain akan semakin meningkat.

Infeksi gusi yang dibiarkan terus-terusan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, misalnya sepsis. Sepsis merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera mendapat perawatan medis.

Kondisi ini memengaruhi fungsi tubuh dan merusak sistem organ Anda. Sepsis bahkan dapat merenggut nyawa bila penderitanya telat dibawa ke dokter.

Cara mengatasi gusi bernanah

Saat rasa sakit pada gusi tidak tertahankan, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Namun, ada baiknya Anda segera periksa ke dokter gigi agar mendapat penanganan.

Untuk kasus seperti ini, biasanya dokter gigi akan melakukan tindakan darurat seperti drainase abses untuk mengeluarkan nanah yang terperangkap dan membersihkan bagian tersebut.

Pada beberapa kasus, pemeriksaan fisik dan tes lab mungkin dibutuhkan untuk mengetahui penyebab pasti gusi bernanah.

Selain menghilangkan dan mengobati infeksi, dokter gigi juga dapat meresepkan antibiotik. Antibiotik berfungsi untuk membasmi bakteri dan mengeringkan nanah jika abses tidak dapat dikeringkan sepenuhnya.

Pemberian antibiotik juga bisa diresepkan oleh dokter bila telah terjadi pembengkakan pada wajah.

sumber : https://hellosehat.com/gigi-mulut/gusi-mulut/gusi-bernanah/


©2018 www.grahamaya.com, All Right Reserved